gerakan tutup mulut
Parenting

7 Tips Ampuh Atasi Gerakan Tutup Mulut

Mendadak Parenting – Pusing dengan gerakan tutup mulut (GTM) yang tengah anak Anda lakukan? Sementara, anak pun masuk dalam fase pemberian makanan pendukung ASI (MPASI). Hal ini penting untuk tumbuh kembang anak. Terutama di usia 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

MPASI yang diberikan pada anak diatas usia 6 bulan dibutuhkan dalam meningkatkan asupan nutrisi yang tidak hanya di dapatkan dari pemberian ASI. Namun, apa jadinya jika pemberian MPASI bagi anak mengalami kendala yang dinamakan GTM?

Mengenal Aksi GTM

Gerakan tutup mulut adalah aksi menolak anak untuk makan. Aksi ini memiliki berbagai macam pemicu. Tentu, ada banyak faktor yang menyebabkannya seperti bosan dengan makanan, memilih-milih makanan (picky eater). Selain itu, faktor yang juga jadi perhatian adalah masalah pencernaan yang menyebabkan anak akhirnya sulit untuk menerima makanan.  

Umumnya, GTM terjadi di masa MPASI yaitu antara 6-24 bulan. Saat ini anak sedang bereksplorasi mengenal macam rasa makanan, tekstur dan suasana makan yang mendukung dalam stimulasi tumbuh dan kembang anak. Berdasarkan data dari BKKBN usia anak hingga 2 tahun merupakan perkembangan 90% sel otak dan masa pembangunan kekebalan tubuh dan penentu status gizi anak. Maka GTM tentu dapat mempengaruhi tumbuh dan kembang anak.

Lalu, berapa lama GTM normal akan terjadi? Biasanya hal ini normal jika hanya sesekali terjadi. Atau tidak dalam kurun waktu yang berturut-turut selama tiga hari. Orangtua juga tidak perlu cemas jika anak melakukan GTM. Namun, jadi perhatian dan membutuhkan pendampingan dari tenaga kesehatan jika terjadi masalah seperti penurunan berat badan anak.

Dalam hal ini tentu dibutuhkan bantuan dari tenaga kesehatan untuk mengetahui penyebab dan solusinya. Dan jika hal ini terjadi, maka jangan ragu untuk segera meminta bantuan tenaga kesehatan, agar tidak ada gangguan dalam pemberian makanan yang mempengaruhi kesehatan. Karena gerakan tutup mulut yang berlangsung lama di 1000 HPK dan mengganggu tumbuh dan kembang anak mampu memicu anak sampai ke kondisi stunting atau gagal tumbuh.

Tips Mengatasi Gerakan Tutup Mulut 

Dari berbagai macam penyebab GTM yang terjadi, berikut ini adalah tips untuk mengatasinya:

1. Evaluasi menu makanan

Pemberian menu makanan pada anak perlu adanya evaluasi untuk mengatasi gerakan tutup mulut, mulai dari komposisi yang diberikan yang seharusnya berisi karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran dan lemak. 

2. Mengubah tekstur 

Ubah tekstur untuk memberikan nuansa yang berbeda. Jika anak terbiasa diberikan makanan yang berkuah, coba sesekali berikan makanan dengan komposisi lengkap namun tanpa kuah. 

3. Memastikan porsi anak sesuai dengan usianya

Porsi yang berlebihan tentu membuat anak kenyang sebelum makanan habis

4. Melatih anak fokus makan

Biasakan anak untuk fokus makan di tempat makan dan duduk, jangan biarkan anak makan disertai dengan menonton atau dengan jalan-jalan.

5. Memberikan inovasi rasa

Perlu adanya inovasi dalam pemberian makanan pada anak, membuka referensi menu makanan keluarga yang disesuaikan dengan komposisi dan tekstur anak. Berikan rempah yang mampu menciptakan aroma yang nikmat seperti daun salam, daun jeruk, hal ini guna mengatasi rasa bosan pada anak.

6. Mengatur jadwal makan

Atur jadwal makan yang sesuai sehingga antara memakan snack dan makanan berat tidak terlalu dekat. Hal ini mengurangi resiko anak sudah kenyang sebelum makan.

7. Memberikan Apresiasi

Apresiasi kepada anak tentu meningkatkan mood makan, sehingga berikan pujian bagi anak, jangan sebaliknya, bunda harus tetap tenang dalam menghadapi gerakan tutup mulut pada anak. 

(Penyuluh KB : Fauziah Nurlina)

Sumber Gambar : ilustrasi Pexels

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *